mayland's blog

Signaling adalah Proses pertukaran sinyal antar komponen jaringan telekomunikasi di dalam rangka pembentukan koneksi, maintenance koneksi, dan pemutusan koneksi.

Persyaratan signaling

Dari sudut pandang pelanggan

Transfer informasi harus andal

Contoh: pelanggan yang ditujulah yang ringing

Call set up yang cepat

Tidak ada noise akibat adanya signalling

Pengaruh signalling system terutama pada waktu set-up

Waktu tunggu mendapat dial tone setelah off-hook

Waktu mendial (pulse dial atau DTMF)

Waktu untuk mentransfer informasi digit antar sentral dan pembentukan koneksi

Klasifikasi Signaling

Subscriber – Exchange Signaling

Dari pelanggan ke sentral

Informasi kondisi off-hook

Informasi nomor B (nomor tujuan)

Informasi jumlah uang yang dimasukkan (khusus untuk payphone)

Informasi kondisi on-hook ketika panggilan usai

Dari sentral ke pelanggan A (nomor pemanggil)

Informasi bahwa sentral siap menerima nomor B

Informasi mengenai status B (busy atau tidak)

Informasi kongesti atau interception

Sinyal charging (khusus untuk payphone)

Dari sentral ke pelanggan B

Sinyal ringing untuk menarik perhatian pelanggan B

Pelanggan A mengangkat telepon, hal ini dapat berarti

A ingin menghubungi seseorang

Pesawat A berbunyi lalu menjawab

Sentral dapat mendeteksi keadaan telepon apakah merupakan panggilan atau jawaban

Sentral menanggapi panggilan dengan mengirimkan dial tone

A mengirimkan digit nomor B (B number)

Sentral menganalisa digit lalu mencek apakah B ada dan tidak busy. Ringing tone dikirimkan ke A sedangkan sinyal ringing ke B

B mengangkat handset, sentral mendeteksinya sebagai jawaban

Ketika A dan B menyimpan handset, sentral mendeteksi sebagai sinyal clear lalu koneksi diputuskan

Off-Hook Signaling (Analog)

Loop Start (almost all telephones)

Seizure is detected when current flows through local loop, due to off-hook

Ground Start (antar PBX (Private Branch Exchange) atau antara PBX dengan Sentral Lokal)

Seizure (upaya pendudukan kanal komunikasi) is detected when one wire is grounded

Seizure can be initiated in both directions

Untuk mengindikasikan status on/off-hook ke sentral lokal

Exchange – exchange Signaling

Channel Associated Signalling (CAS)

Common Channel Signalling (CCS)

Channel Associated Signaling

Channel Asociated Signalling

Informasi speech dan informasi signalling mengalir melalui jalur yang sama

Beberapa macam CAS

Signalling dilakukan secara bersama pada kanal untuk speech (DC signalling, inband)

Signalling dilakukan pada kanal yang sama dengan speech tetapi menggunakan frekuensi yang berbeda (out-band)

Contoh: Signalling dilakukan melalui timeslot 16 (PCM signalling)

DC Signalling

Sinyal ditransfer dalam bentuk pulsa dengan cara merubah polaritas dan tahanan kawat penghubung

Sistem bekerja dengan 3 kondisi pada arah forward dan 2 pada arah reverse

Kondisi yang digunakan pada arah forward

Sirkit bertahanan rendah

Sirkit bertahanan besar

Polaritas positif

Pada arah reverse

Polaritas normal (+a –b)

Polaritas terbalik (-a +b)

DC signalling digunakan pada koneksi fisik dua kawat

Biasa digunakan pada koneksi antar sentral local

Tone frequency signalling

Digunakan pada koneksi jarak jauh menggunakan FDM

Inband signalling : 300 –3400 Hz

Out-band signalling : menggunakan frekuensi yang lebih tinggi daripada frekuensu speech (mis. 3825 Hz)

Line and Register Signalling pada CAS

Line signalling : mentransfer informasi kondisi handset (off-hook atau on-hook)

Contoh : seizure, B answer, clear back, clear forward

Register signalling : signaling untuk mentransfer nomor B . Nomor B disimpan di register dan signalling melibatkan komunikasi antar register masing-masing sentral

Register signaling

Pada arah forward

B number

Katagori A

End-of-pulsing information (Bila A number telah dikirimkan)

A number (untuk charging misalnya)

Pada arah reverse

Proceed-to-send signal (sentral siap menerima B number)

Control signals : tipe informasi

End-of-selection information : pesan untuk memutuskan register dan membentuk koneksi juga memberikan informasi kondisi handset B

Charging information

E&M (Ear & Mouth) Signaling

PBXs, switches

Separate signaling leads for each direction

E-Lead (inbound direction)

M-Lead (outbound direction)

Allows independent signaling

Forward and Reverse direction

Forward signal mengalir dari sentral telepon tempat A berada menuju sentral telepon tempat B berada

Backward signal mengalir pada arah yang berlawanan dengan forward signal

Common Channel Signaling

Common Channel Signalling
Signaling System Number 7 (SS7)

Biasa disebut juga CCS #7

Trend signaling untuk jaringan telekomunikasi modern

Jaringan signalling terpisah dengan jaringan speech

Pada PCM menggunakan kanal 16

Informasi signaling dibawa di dalam frame-frame data

Elemen Jaringan Signalling SS7

Signaling point (SP)

Setiap titik jaringan yang mampu menangani pesan kontrol SS7

Signal transfer point (STP)

Titik signaling yang mampu merutekan pesan kontrol

Control plane

Bertanggung jawab untuk membentuk dan me-manage koneksi

Information plane

Setelah koneksi terbentuk, informasi ditransfer pada information plane

Transfer Points

Signaling Network Structures

Kapasitas STP

Jumlah link signaling yang dapat ditangani

Message transfer time

Throughput capacity

Network performance

Number of SPs

Signaling delays

Availability and reliability

Ketersediaan jaringan untuk menyediakan layanan bila STP mengalami kerusakan

Contoh signaling CCS#7

Categories:

Leave a Reply