EIRP merupakan daya maksimum gelombang sinyal mikro yang keluar transmitter antena. Perhitungan EIRP ini sangat simple yaitu penjumlahan antara daya output dari transmitter antena dengan gain antena lalu di kurangkan oleh line loss.
EIRP (db) = Transmit power output (dBw) – line losses + antena gain(dBi)
Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut :
Free Space Loss
Sinyal yang berjalan antara transmitter A dan Receiver B di gambarkan sebagai
berikut:
L(db) = 32.44 + 20log D + 20log f
Sedangkan free space loss pada jarak dalam satuan miles adalah :
L(db) = 36.58 + 20log D + 20log f
Perhitungan link budget
Perhitungan link budget merupakan perhitungan level daya yang dilakukan untuk memastikan bahwa level daya penerimaan lebih besar atau sama dengan level daya threshold (RSL ≥ Rth). Tujuannya untuk menjaga keseimbangan gain dan loss guna mencapai SNR yang diinginkan di receiver. Parameter-parameter yang mempengaruhi kondisi propagasi suatu kanal wireless adalah sebagai berikut :
a. Lingkungan propagasi
Kondisi lingkungan sangat mempengaruhi gelombang radio. Gelombang radio dapat diredam, dipantulkan, atau dipengaruhi oleh noise dan interferensi. Tingkat peredaman tergantung frekuensi, dimana semakin tinggi frekuensi redaman juga semakin besar. Parameter yang mempengaruhi kondisi propagasi yaitu rugi-rugi propagasi, fading, delay spread, noise, dan interferensi.
b. Rugi-rugi propagasi
Dalam lingkungan radio, konfigurasi alam yang tidak beraturan, bangunan, dan perubahan cuaca membuat perhitungan rugi-rugi propagasi sulit. Kombinasi statistik dan teori elektromagnetik membantu meramalkan rugi-rugi propagasi dengan lebih teliti.
c. Fading
Fading adalah fluktuasi amplituda sinyal. Fading margin adalah level daya yang harus dicadangkan yang besarnya merupakan selisih antara daya rata-rata yang sampai di penerima dan level sensitivitas penerima. Nilai fading margin biasanya sama dengan peluang level fading yang terjadi., yang nilainya tergantung pada kondisi lingkungan dan sistem yang digunakan. Nilai fading margin minimum agar sistem bekerja dengan baik sebesar 15 dBm.
d. Noise
Noise dihasilkan dari proses alami seperti petir, noise thermal pada sistem penerima, dll. Disisi lain sinyal transmisi yang mengganggu dan tidak diinginkan dikelompokkan sebagai interferensi.
Propagasi NLOS
Perhitungan loss propagasinya dapat dilihat pada rumus dibawah:
Lpropagasi = Ldo + 10 n log 10 (d/d0) + ∆Lf + ∆Lh + s (dB)
Dimana :
Ldo = free path loss di d0
d0 = 100 m (jarak referensi)
n = path loss exponent
d = jarak base station dan subscriber station (m)
∆Lf = faktor koreksi frekuensi
∆Lh = faktor koreksi tinggi antenna penerima
S = shadow fading komponen
Dimana :h = tinggi antena penerima 2 m ≤ h ≤ 8 m
dimana : hb =tinggi base station 10 m ≤ hb ≤ 80 m a,b,c = konstanta yang menunjukkan kategori terrain
d. untuk s nilainya 8,2 s/d 10,6 dB tergantung pada tipe terrain
Propagasi LOS
Redaman ruang bebas atau free space loss merupakan penurunan daya gelombang radio selama merambat di ruang bebas. Redaman ini dipengaruhi oleh besar frekuensi dan jarak antara titik pengirim dan penerima.
Besarnya redaman ruang bebas adalah :
Lp= FSL = 32,45 + 20 log f (MHz) + 20 log d (km)
dimana :
f = frekuensi operasi (MHz)
d = jarak antara pengirim dan penerima (km)
Perhitungan EIRP (Effective Isotropic Radiated Power)
EIRP merupakan besaran yang menyatakan kekuatan daya pancar suatu antena di bumi, dapat dihitung dengan rumus :
EIRP = Ptx + Gtx – Ltx
dimana :
PTX = daya pancar (dBm)
GTX = penguatan antena pemancar (dB)
LTX = rugi-rugi pada pemancar (dB)
Perhitungan RSL (Receive Signal Level)
RSL (Receive Signal Level) adalah level sinyal yang diterima di penerima dan nilainya harus lebih besar dari sensitivitas perangkat penerima (RSL ≥ Rth). Sensitivitas perangkat penerima merupakan kepekaan suatu perangkat pada sisi penerima yang dijadikan ukuran threshold. Nilai RSL dapat dihitung dengan persamaan berikut :
RSL = EIRP – Lpropagasi + GRX – LRX
dimana :
EIRP = Effective Isotropic Radiated Power (dBm)
Lpropagasi = rugi-rugi gelombang saat berpropagasi (dB)
GRX = penguatan antena penerima (dB)
LRX = rugi-rugi saluran penerima (dB)
Contoh perhitungan daya Effective Isotropic Radiated Power (EIRP)
TX Power | TX Power (dBm) | Power Gain / Loss | Input Power ke Antenna | Antenna | EIRP | Legal (Yes / No) |
---|---|---|---|---|---|---|
1 Watt | (+30 dBm) | -1 dB loss via 1 m coax | + 29 dBm | +6 dBi | +35 dBm | Yes |
100 mW | (+20 dBm) | +14 dB Amplifier | +34 dBm | +8 dBi | +42 dBm | No |
25 mW | (+14 dBm) | +14 dB Amplifier | +28 dBm | +8 dBi | +36 dBm | Yes |
Calculator EIRP
Klik disini
sumber :
http://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/EIRPCalculator EIRP
modul 4-Penghitungan Link Budget pada Sistem Komunikasi Nirkabel
http://blog.math.uny.ac.id/luciamartika07/2010/05/16/arp/
http://www.ittelkom.ac.id/library/index.php?view=article&catid=11%3Asistem-komunikasi&id=67%3Aperhitungan-link-budget&option=com_content&Itemid=15
http://www.benelec.com.au/forms/EIRP%20System%20Calculator%20for%20Basic%20Ant%20Inst.htm
Hai slm knl..
Thx bgt udh share info kyk gini
Ni artikel gw copaz yaa??
jangan lpa follow ya
tks.
kalo boleh saran sih, sumbernya pakai buku deh. :)
Makasih kalvin winata :)
Sama sama naza 😆